Kamis, 08 Desember 2011

Tari Bedhaya : klasik, halus, simbolis. Mengangkat martabat wanita dan Indonesia.

Tari Bedhaya Ketawang dalam acara Jumenengan ke-5 Pakubuwono XIII di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. 7 penari menjadi 9 penari Bedhaya sesuai jumlah Wali Songo. Bedhaya Ketawang ( 130 menit ), sedangkan Bedhaya To-lu ( 12 menit ). Silakan sesuaikan dengan waktu anda untuk mengagumi tarian anggun ini. ( foto : mipa.uns, AgoesR )
Tarian menyertai perkembangan pusat baru. Pada jaman kerajaan, mencapai tingkat estetis tinggi, dengan standar rumit, halus dan simbolis. Pengaruh India terlihat pada posisi tangan, pengaruh Bali terlihat pada gerak mata. Tarian ciptaan para raja Jawa berbentuk teater, seperti Wayang Orang dan Bedhaya Ketawang. Pusaka raja Jawa. Bedhaya Ketawang diciptakan raja Mataram ketiga, Sultan Agung ( 1613-1646 ), berlatar mitos percintaan raja Mataram I ( Panembahan Senopati ) dengan Kangjeng Ratu Kidul ( penguasa laut selatan/ Samudra Indonesia ) ( Soedarsono, 1990 ).
Budaya Islam ikut mempengaruhi bentuk Majapahit. Tari Bedhaya yang semula ditarikan 7 penari kini ditarikan 9 penari,  sesuai jumlah Wali Sanga. Ide Sunan Kalijaga ini sampai Mataram Islam,  sejak perjanjian Giyanti ( 1755 ) antara Pangeran Purbaya, Tumenggung Alap-alap dan Ki Panjang Mas. Sunan Pakubuwono I  menamakannya Bedhaya Ketawang ( Bedhaya suci dan sakral ) dengan nama peran : Endhel Pojok, Batak, Gulu, Dhada, Buncit, Endhel Apit Ngajeng, Endhel Apit Wuri, Endhel Weton Ngajeng, Endhel Weton Wuri
Tari Bedhaya yang belum berubah : Bedhaya Ketawang ( 130 menit ), Bedhaya Pangkur ( 60 menit ), Bedhaya Duradasih ( 60 menit ), Bedhaya Mangunkarya ( 60 menit ), Bedhaya Sinom ( 60 menit ), Bedhaya Endhol-endhol ( 60 menit ), Bedhaya Gandrungmanis ( 60 menit ), Bedhaya Kabor ( 60 menit ) dan Bedhaya Tejanata ( 60 menit ). Tari Bedhaya Ketawang untuk menjamu tamu raja dan Nyi Roro Kidul. Tari Bedhaya lainnya bertema pahlawan dan monumental.
Tari, juga sering juga disebut “beksa” ( ambeg, esa ). Tari Bedhaya ( juga Serimpi ) yang relatif lama ini bisa dikreasi untuk konsumsi masa kini, tanpa mengurangi ciri dan kualitasnya, seperti : Bedhaya La-la ( 15 menit ), Bedhaya To-lu ( 12 menit ), Bedhaya Alok ( 15 menit ). Bedhaya dan Serimpi melahirkan tari klasik seperti Beksan Gambyong ( berasal dari tari Glondrong yang ditarikan Nyi Mas Ajeng Gambyong ). Kecantikan Nyi Mas Ajeng Gambyong, keindahan tariannya, kemerduan suaranya membuat bangsawan Kasunanan Surakarta memintanya menari di istana dan mengajari putra putri raja. Keraton kemudian mengubah tari Glondrong menjadi tari Gambyong.
Kecantikan, tarian indah dan suara merdu bisa mengangkat status seorang wanita di tempat terhormat. Kita harap seni tradisi yang dikreasi dengan indah bisa mengangkat martabat Indonesia di mata dunia internasional. Mari sama-sama berusaha dengan keahlian masing-masing ke arah itu. Ayo.
SUMBER:http://www.antaranews.com/foto/2649/2708/tari-bedhaya-sukoharjo

Tari Gambyong

Oleh : Muh. Aji Darussalam // 12 Juni 2011
Tari Gambyong adalah suatu tarian yang disajikan untuk penyambutan tamu atau mengawali suatu resepsi perkawinan. Biasanya penarinya rata-rata masih muda dan berparas cantik. Sebagai suatu bentuk performance art, tari Gambyong menyajikan santapan estetis tersendiri bagi siapa saja yang menyaksikan sehingga sangat cocok untuk dijadikan objek wisata seni budaya.

Awal mula istilah Gambyong tampaknya berawal dari nama seorang penari taledhek. Penari yang bernama Gambyong ini hidup pada zaman Sunan Paku Buwana IV di Surakarta. Penari taledhek yang bernama Gambyong juga disebutkan dalam buku Cariyos Lelampahanipun karya Suwargi R.Ng. Ronggowarsito (tahun 1803-1873) yang mengungkapkan adanya penari ledhek yang bernama Gambyong yang memiliki kemahiran dalam menari dan kemerduan dalam suara sehingga menjadi pujaan kaum muda pada zaman itu.

Koreografi tari Gambyong sebagian besar berpusat pada penggunaan gerak kaki, tubuh, lengan, dan kepala. Gerak kepala dan tangan yang halus dan terkendali merupakan spesifikasi dalam tari Gambyong. Arah pandangan mata yang bergerak mengikuti arah gerak tangan dengan memandang jari-jari tangan menjadikan faktor dominan gerak-gerak tangan dalam ekspresi tari Gambyong. Hal ini dapat diamati pada gerak ukel asta (memutar pergelangan tangan) sebagai format gerak yang sering dilakukan.

Gerak kaki pada saat sikap berdiri dan berjalan mempunyai korelasi yang harmonis. Sebagai contoh, pada gerak srisig (berdiri dengan jinjit dan langkah kecil-kecil), nacah miring (kaki kiri bergerak ke samping, bergantian atau disusul kaki kanan di letakkan di depan kaki kiri), kengser (gerak kaki ke samping dengan cara bergeser/posisi telapak kaki tetap merapat ke lantai). Gerak kaki yang spesifik pada tari Gambyong adalah gerak embat atau entrag, yaitu posisi lutut yang membuka karena mendhak (merendah) bergerak ke bawah dan ke atas.

Penggarapan pola lantai pada tari Gambyong dilakukan pada peralihan rangkaian gerak, yaitu pada saat transisi rangkaian gerak satu dengan rangkaian gerak berikutnya. Sedangkan perpindahan posisi penari biasanya dilakukan pada gerak penghubung, yaitu srisig, singget ukel karna, kengser, dan nacah miring. Selain itu dilakukan pada rangkaian gerak berjalan (sekaran mlaku) ataupun gerak di tempat (sekaran mandheg).

B. Keistimewaan


Tari Gambyong sebagai tarian wanita mempunyai regulasi-regulasi dalam implementasi geraknya sehingga privasi geraknya tampak dibatasi. Hal ini dilakukan agar sifat kewanitaan yang halus selalu dapat dipertahankan atau ditonjolkan. Dalam tarian wanita jarang ditemukan luapan emosi, tetapi harus selalu lembut, halus, dan sopan. Sifat wanita yang ideal dan luhur ini selalu dihormati dengan ungkapan seni yang halus. Oleh karena itu, tidak ada gerak lengan yang lebih tinggi dari bahu, tidak pernah ada gerak meloncat, dan kedua paha selalu rapat. Bentuk torso (badan) wanita yang halus dan kelenturan anggota badannya menyempurnakan garis-garis kewanitaan menjadi sangat indah. Ini dapat tercapai dengan naluri dan budi pekerti yang halus.

Perkembangan tari Gambyong tidak terlepas dari nilai estetis yang mengungkapkan keluwesan, kelembutan, dan kelincahan wanita. Nilai estetis ini terdapat pada keharmonisan dan keselarasan antara gerak dan ritme, khususnya antara gerak dan irama kendang. Sinergitas antara gerak dan ritme ini menjadikan tari Gambyong tampil lebih sigrak (tangkas). Nilai estetis tari Gambyong akan muncul apabila penarinya juga menjiwai dan mampu mengekspresikan dengan perfek sehinga muncul ungkapan tari yang erotis-sensual.

Busana dan rias pada tari Gambyong mempunyai peran yang mendukung ekspesi tari dan faktor penting untuk suksesnya penyajian. Bentuk rias corrective make up yang menghasilkan wajah cantik dan tampak alami, menarik untuk dilihat.

Sementara itu, busana tari Gambyong yang disebut angkinan atau kembenan menjadikan lekuk-lekuk tubuh penari tampak terbentuk. Dengan demikian, bagian-bagian tubuh yang digerakkan kelihatan jelas sehingga gerak seperti ogek lambung yang bervolume kecil dapat tampak lebih jelas. Bentuk busana ini memungkinkan juga memberikan keleluasaan gerak sesuai dengan manifestasi dan kelincahan Tari Gambyong.

Dengan penggunaan kain yang diwiru, maka pada saat berjalan atau bergerak, lipatan kain (wiron) itu akan membuka dan menutup serta kelihatan hidup sehingga dapat memperkuat impresif kenesnya. Maka, busana yang dianggap sesuai dengan ekspresi tari Gambyong adalah busana angkinan dengan gelung gedhe.

Bagian bahu dibuat terbuka, bahkan kadang-kadang payudara dinaikkan sehingga tampak montok dengan sebutan glathik mungup (lekukan payudara, tampak seperti burung gelathik muncul). Perkembangan busana tari Gambyong yang beragam saat ini lebih terkesan dekoratif dan kurang memerhatikan kemungguhan (kesesuaian) tari. Meskipun demikian, perkembangan busana itu tetap membuat penyajian tari Gambyong semakin beragam dan menarik.

Penyajian tari Gambyong akan dapat mencapai nilai estetis apabila dilakukan oleh penari yang memiliki basis tari yang kuat. Kemantapan sajian tari dari seorang penari dipengaruhi oleh latar belakang budaya yang membentuk diri penari, di samping faktor kebiasaan dan kematangan. Kebiasaan dan kematangan pada tari Gambyong akan membentuk penari itu menjadi penari yang luluh atau menyatu dengan tari yang disajikan. Karena disadari penari tidak sekadar bergerak secara fisik saja, tetapi yang lebih penting adalah mampu mengungkapkan intuisi lewat gerak yang dinamis dan proporsional.

Tari Gambyong memiliki daya tarik yang sangat kuat karena estetika gerak-geraknya yang bersifat erotis. Motif-motif geraknya merupakan gerak-gerak nonrepresentatif (tan wadhag) atau gerak-gerak yang sangat distilisasi sehingga tari tersebut mempunyai yang lebih luas bagi penonton atau penikmat. Selain itu, motif-motif gerak yang bervariasi dengan tempo gerak yang cepat serta cekatan menjadikan tari Gambyong lebih dinamis. Juga karena spesifiknya motif-motif gerak tarinya yang disebabkan oleh tuntutan untuk dapat menimbulkan kesan erotis menjadikan penyajian tari Gambyong menarik untuk dinikmati para penonton atau penikmat.

C. Lokasi


Tari Gambyong bisa dinikmati di Kota Madya Surakarta.

D. Akses


Untuk menukmati Tari Gambyong, wisatawan dapat hadir pada acara resepsi pernikahan yang menggunakan adat Surakarta yang asli, atau menghadiri pagelaran seni tari yang diselenggarakan Keraton Surakarta.

E. Harga Tiket


Untuk menikmati Tari Gambyong wisatawan tidak perlu membayar tiket (gratis).


Sumber : www.wisatamelayu.com

Keunikan Tari Pendet dari Bali

28 Aug
tari-pendet 01Wah, lama tidak nulis, bukan berarti males, tapi masih banyak pekerjaan mendesak yang harus dikerjakan. Hmm.. akhirnya saya menemukan topik bagus untuk ditulis. Siapa yang tidak tahu tentang Tari Pendet ? Ah, pasti banyak dari anda yang udah tau bagaimana dan darimana asal tarian unik satu ini. Baru-baru ini muncul klaim dari Malaysia terhadap tarian Pendet, dimana hal tersebut menuai kesedihan keluarga sang pencipta tari pendet di Bali. Saat ini terjadi konfrontasi antara ndonesia dengan Malaysia dikarenakan penggunaan Tari Pendet sebagai ikon negaranya. Sebenarnya siapa sih penciptanya ? Lalu bagaimana sejarahnya ? Mari kita simak bersama-sama…
Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di Pura, sebuah tempat ibadat bagi umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Tarian ini diciptakan oleh I Wayan Rindi. Rindi merupakan maestro tari yang dikenal luas sebagai penggubah tari pendet sakral yang bisa di pentaskan di pura setiap upacara keagamaan. Tari pendet juga bisa berfungsi sebagai tari penyambutan. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi “tarian ucapan selamat datang”, meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius.
Wayan Rindi adalah penekun seni tari yang dikenal karena kemampuannya menggubah tari dan melestarikan seni melalui pembelajaran pada generasi penerusnya. Salah satunya terekam dalam beragam foto semasa hidupnya yang aktif mengajarkan beragam tari Bali, termasuk tari pendet pada keturunan keluarga maupun di luar lingkungan keluarganya. Menurut anak bungsunya, Ketut Sutapa, Wayan Rindi memodifikasi tari pendet sakral menjadi tari  pendet penyambutan yang kini diklaim Malaysia. Rindi menciptakan tari pendet ini sekitar tahun 1950.  Meski dimodifikasi, namun semua busana dan unsur gerakan tarinya tetap mengacu pada pakem seni Bali yang dikenal khas dan dinamis.
tari-pendet-02 tari-pendet 03
Diyakini bahwa tari Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian upacara. Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan intensif, Pendet dapat ditarikan oleh semua orang, pemangkus pria dan wanita, dewasa maupun gadis. Tarian ini diajarkan sekedar dengan mengikuti gerakan dan jarang dilakukan di banjar-banjar. Para gadis muda mengikuti gerakan dari para wanita yang lebih senior yang mengerti tanggung jawab mereka dalam memberikan contoh yang baik.
Tari putri ini memiliki pola gerak yang lebih dinamis daripada Tari Rejang yang dibawakan secara berkelompok atau berpasangan. Biasanya ditampilkan setelah Tari Rejang di halaman pura dan biasanya menghadap ke arah suci (pelinggih) dengan mengenakan pakaian upacara dan masing-masing penari membawa sangku, kendi, cawan, dan perlengkapan sesajen lainnya.
Tindakan Malaysia yang mengklaim tari pendet sebagai bagian dari budayanya amat disesalkan keluarga Wayan Rindi. Pada masa hidupnya, Wayan Rindi memang tak berfikir untuk mendaftarkan temuannya agar tak ditiru negara lain. Selain belum ada lembaga hak cipta, tari Bali selama ini tidak pernah di patenkan karena kandungan nilai spiritualnya yang luas dan tidak bisa dimonopoli sebagai ciptaan manusia atau bangsa tertentu. Namun dengan adanya kasus ini, Sutapa yang juga dosen tari di Institut Seni Indonesia (ISI) Bali berharap pemerintah mulai mengambil langkah untuk menyelamatkan warisan budaya nasional dari tangan jahil negara lain.
http://artvisualizer.wordpress.com/2009/08/28/keunikan-tari-pendet-dari-bali/

DANCE

Sejalan dengan perkembangannya, tari modern di Indonesia ini dapat dikategorikan menjadi beberapa macam, antara lain adalah hip-hop dance, concert dance, break dance, R&B dance, freestyle
dance, dan yang terakhir baalroom dance (Sedyawati dan Damono, 1991. P.5).
Modern dance, atau dalam Bahasa Indonesia berarti tari modern, adalah
suatu bentuk tarian yang terbentuk dan berkembang sejak dari awal abad 20
(Horosko,2002.P.1). Di beberapa tempat yang belum begitu mengenal tari
modern seperti di Indonesia, ballroom dance serta concert dance juga masih
dianggap sebagai bagian dari tari modern ini. Namun apabila dilihat dari latar
belakang sejarah, tari modern ini sebenarnya dipelopori oleh penari-penari dari
Amerika Serikat, serta penari-penari di beberapa negara di Eropa Barat yang
“memberontak” terhadap ballet dance serta classical dance yang sedang booming
saat itu.
Beberapa penari yang paling terkenal dengan aksinya saat itu adalah Loie
Fuller, Isadora Duncan and Ruth St. Denis. Aksi mereka dilandasi dengan faktor
kelemahan dari ballet dan classical dance sendiri, yaitu diperlukannya
perlengkapan khusus selain musik, seperti kostum, sepatu tari, serta bahkan tata
rias yang tebal. Beberapa dari perlengkapan tersebut tidak mampu dimiliki oleh
orang-orang biasa dengan latar ekonomi yang rendah, yang juga punya
ketertarikan besar untuk menari. Oleh sebab itu ketiga penari tersebut kemudian
menciptakan suatu free dance yang kemudian dikenal dengan cikal bakal dari tari
modern (Horosko,2002.P.1).
Berbagai Macam Modern Dance (Pic)

Nih gw sekedar share pengetahuan tentang Dance2….
Btw, gw jga dancer
Spoiler for Robot Dance:

The ROBOT DANCE adalah sebuah ilusi gaya tari – sering bingung dengan bermunculan – yang mencoba untuk meniru sebuah menari robot atau manekin. Itu berasal oleh Charles Washington, juga dikenal sebagai “Charles Robot” pada akhir tahun 1960-an , dan memperoleh ketenaran lebih lanjut setelah The Jacksons melakukan tarian ketika mereka tampil Dancing Machine
Spoiler for Blood-Elf Dance:

Ini adalah tarian flexible atau tarian lentur. Ini merupakan Tarian Baru era jaman sekarang. Banyak Anak muda mengikuti tarian ini.
Spoiler for Breakdance:

B-boying atau yg sering disebut sebagai breakdancing, adalah gaya tarian yang berevolusi sebagai bagian dari budaya hip-hop di antara Hitam dan Amerika Latin pemuda di Bronx Selatan, New York City selama tahun 1970-an. menari-nari untuk kedua hip-hop dan genre musik lain yang sering remixed untuk memperpanjang istirahat musik. Satu yang praktek gaya tarian ini disebut b-anak laki-laki, b-gadis, atau breaker. Meskipun “breakdance” adalah istilah umum, “b-boying” dan “melanggar” lebih disukai oleh sebagian besar bentuk seni yang paling menonjol pionir dan praktisi.
Spoiler for Moonwalk Dance:
[/img]http://jenjw4.files.wordpress.com/2009/04/moonwalk.jpg[/img]
The Moonwalk atau backslide adalah sebuah teknik tarian yang menghadirkan ilusi penari ditarik ke belakang ketika mencoba untuk berjalan maju.Sebuah breakdancing bergerak, itu menjadi populer di seluruh dunia setelah dieksekusi Michael Jackson tarian bergerak selama kinerja “Billie jean “on Motown 25: Kemarin, Hari ini, Forever pada tanggal 25 Maret 1983. Ini kemudian menjadi tanda tangannya bergerak, dan sekarang salah satu yang terbaik teknik tari terkenal di dunia.
Spoiler for (Running Man) Shuffle Dance:


The Running Man(Shuffle Dance) adalah tarian yang berasal dari tahun 1980-an dan akan dilakukan terutama oleh MC Hammer selama konser live show dan video musik, tapi baru mencapai popularitas di tahun 2000-an. Tarian ini diciptakan oleh Paula Abdul sementara ia adalah seorang koreografer bagi Janet Jackson pada akhir ’80-an. The Running Man ini pertama kali dilakukan pada tahun 1987 dan 1988 sebagai bagian dari Control Janet Jackson-tur konser. [Rujukan?] Ia juga digunakan dalam beberapa bentuk tarian Melbourne Shuffle gaya. Terdiri dari langkah hopping atau geser dilakukan sedemikian rupa pada kecepatan untuk mensimulasikan seorang pelari.
http://mega09610250.student.umm.ac.id/category/tari-modern/